Posted by : Unknown

Image
Karena pekerjaan perempuan tak pernah selesai dan dibayar murah atau tak dibayar atau berulang-ulang dan karena kami lah yang paling pertama dipecat dan bagaimana penampilan kami lebih penting ketimbang apa yang kami lakukan dan jika kami diperkosa maka itu adalah salah kami dan jika kami ditampar maka pasti karena kami memprovokasinya dan jika kami meninggikan suara kami maka kami adalah sundal yang cerewet dan jika kami menikmati seks maka kami adalah ‘lacur’ dan jika kami tidak maka kami dibilang frigid dan jika kami mencintai sesama perempuan itu karena kami tidak bisa mendapatkan laki-laki “sejati” dan jika kami terlalu banyak bertanya pada dokter maka kami dibilang neurotik (menderita kelainan syaraf) dan/atau agresif, dan jika kami menuntut pelayanan pemeliharaan anak di masyarakat kami dibilang mementingkan diri sendiri dan jika kami bangkit berdiri untuk hak-hak kami maka kami dibilang agresif dan “tidak feminin” dan jika kami tidak maka kami dianggap perempuan lemah dan jika kami mau menikah kami dibilang menjebak laki-laki dan jika kami tidak mau menikah kami dibilang tidak normal dan karena kami belum bisa mendapatkan kontrasepsi aman yang layak tetapi laki-laki sudah bisa jalan ke bulan dan jika kami tak sanggup dan tak mau mengandung maka kami dibuat merasa bersalah atas aborsi dan…. … … … … atas banyak sekali alasan-alasan lainnya maka kami adalah bagian dari pergerakan pembebasan perempuan.

(Ditulis oleh Joyce Stevens untuk Pamflet Pembebasan Perempuan, pada Hari Perempuan Internasional tahun1975. Joyce Stevens adalah penulis Taking the Revolution Home, Work Among Women in the Communist Party of Australia 1920 -1945, dan banyak buku lainnya)

Total Tayangan Halaman


counter web

Categories

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

- Copyright © Diaspora -- Powered by Blogger - Designed by Efrial Ruliandi Silalahi -